Article

School's Stories and Insights

Healing with Al-Qur’an

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa tidak bisa lepas dari orang lain. Ketergantungan kepada orang lain sangatlah besar. Sehingga tak ada manusia yang bisa hidup sendiri dan memiliki perasaan sendiri. Perasaan yang dimaksud di sini adalah keadaan batin atau gejolak jiwa sewaktu menghadapi sesuatu. 

Sebagai manusia, terkadang kita kurang bisa menjaga dan mengelola perasaan dalam diri. Tidak mudah memang mengelola perasaan dalam diri kita dengan baik. Perlu kerendahan hati, pengertian, kesabaran, dan keikhlasan dalam menerima apa yang terjadi.

Manajemen Perasaan

Manajemen perasaan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan fungsi perasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara melembutkan hati, dimana dengan segala kelembutan hati hubungan manusia dengan manusia yang lain akan terjadi dengan baik.

Berkaitan dengan manajemen perasaan tadi, betapa sulit kami selaku guru memberikan pelayanan yang sama di sekolah kepada peserta didik. Ketika awal-awal pelajaran kita bisa dengan konsisten menjaga semangat mengajar dengan persiapan yang telah ada, tetapi ketika akhir pelajaran dengan kondisi anak yang mulai gaduh, tak bisa diatur emosi kita sebagai guru mulai naik.

Dalam Islam, kelembutan hati menjadi kunci utama dalam hal manajemen perasaan; dengan segala kelembutan hati hubungan manusia dengan manusia yang lain akan terjadi dengan baik. Dengan kelembutan hati, seseorang akan memandang orang lain dengan penuh kasih sayang, dan salah satu obat hati terbaik agar menjadi lembut adalah Al-Qur’an.

Healing With Al-Qur’an

Al-Qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Al- Qur’an diturunkan sebagai pedoman manusia, sebagai nasihat (maw’izhah), obat (syifa), petunjuk (huda), dan rahmat bagi orang beriman. Lantunan ayat Al-Qur’an dapat memberikan efek yang sangat positif, terutama dapat menenangkan, melembutkan hati, dan menumbuhkan ion-ion positif pada air yang kita bacakan ayat Al-Qur’an.

Bagi sebagian manusia, membaca Al-Qur’an, menghayati ayatnya, dan mengimplementasikannya sangatlah sulit. Padahal ketika hatinya bersih dari noda dosa, maka keuntungan yang diperoleh adalah pengelolaan emosi yang baik. Berikut adalah cara agar hati kita dapat diisi dengan Al-Qur’an:

  1. Belajar memperbaiki bacaan Al-Qur’an
  2. Sempatkan setiap harinya untuk membaca Al-Qur’an
  3. Perbanyak Dzikir dan meminta pertolongan Allah
  4. Belajar memahami makna dan tafsirnya
  5. Belajar melantunkan dengan Indah

Penulis: Andre Triana