Article

School's Stories and Insights

Mengasah Keterampilan Komunikasi dan Berpikir Kritis di Cendekia Leadership School Bandung

Pendidikan bukan hanya tentang menguasai pengetahuan, melainkan juga bagaimana manusia mampu berpikir kritis dan menyampaikan gagasan dengan jelas. Di Sekolah, anak belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan berpikir secara reflektif. 

Nilai-nilai inilah yang menjadi dasar Cendekia Leadership School (CLS) Bandung dalam merancang tema pembelajaran. Tahun ajaran ini, CLS mengangkat tema “Speak to Spark”—sebuah ajakan untuk menumbuhkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis sejak usia dini hingga remaja. Tema ini bukan sekadar jargon, melainkan sebuah proses yang terintegrasi dalam kegiatan belajar sehari-hari di Preschool, SD, dan SMP.

Preschool: Membangun Komunikasi, Memperkuat Karakter

Di level Preschool, anak-anak belajar bahwa kata-kata sederhana seperti tolong, maaf, dan terima kasih bukan sekadar ungkapan sopan santun, tetapi juga jembatan komunikasi yang membentuk karakter. Melalui interaksi sehari-hari, anak-anak diarahkan untuk berani berbicara, mendengarkan, dan memahami perasaan orang lain. Dengan begitu, mereka tumbuh sebagai pribadi yang menghargai orang lain sejak dini.

Elementary (SD): Komunikasi Bermakna dan Berpikir Kritis

Memasuki jenjang SD, anak-anak diajak melampaui komunikasi sederhana menuju komunikasi yang bermakna. Mereka dilatih untuk bertanya, memberi pendapat, serta menyampaikan gagasan dengan jelas dan percaya diri. Dalam setiap pembelajaran, guru membimbing siswa untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berpikir kritis—menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata, serta melihat suatu persoalan dari berbagai sudut pandang.

Secondary (SMP): Komunikasi yang Berdampak dan Critical Thinking untuk Masa Depan

Pada jenjang SMP, kemampuan komunikasi dan berpikir kritis semakin diperdalam. Siswa berlatih untuk menyampaikan argumen yang kuat, membangun diskusi yang sehat, dan memberikan solusi yang berpengaruh bagi masa depan. Proses ini melatih mereka agar mampu berkontribusi dalam masyarakat dengan pemikiran yang tajam sekaligus komunikasi yang menginspirasi.

Kolaborasi Guru, Siswa, dan Orang Tua

CLS meyakini bahwa pendidikan terselenggara karena adanya kolaborasi. Guru berperan sebagai fasilitator, siswa sebagai pembelajar aktif, dan orang tua sebagai mitra yang mendukung di rumah. Melalui tema Speak to Spark, kolaborasi ini menjadi ruang untuk menyalakan semangat belajar yang penuh makna.

Dengan demikian, tema Speak to Spark bukan hanya menjadi arah pembelajaran di tahun ini, tetapi juga sebuah komitmen CLS Bandung untuk menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan abad 21. Melalui komunikasi yang sehat dan berpikir kritis yang matang, siswa di setiap jenjang—dari Preschool, SD, hingga SMP—dilatih untuk menjadi pribadi yang berkarakter, berdaya saing, dan siap membawa perubahan positif bagi lingkungannya.